PODNewsPODRoom

Presiden Jokowi Diminta Segera Suarakan Tolak Penundaan Pemilu 2024

Wakil Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin meminta Presiden Joko Widodo atau Presiden Jokowi segera merespons tegas wacana penundaan Pemilu 2024. Menurut dia, suara presiden diperlukan agar wacana yang meresahkan rakyat itu segera tuntas.

“Presiden harus segera meredam polarisasi politik yang kian menyita perhatian publik dan energi bangsa ini. Kami berharap sikap politik dan kenegarawanan Pak Jokowi yang menolak penundaan pemilu akan mengakhiri wacana yang menggelikan ini,” kata Sultan dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 28 Februari 2022.

Menurut Sultan, Jokowi tentunya tidak menghendaki kemungkinan terjadinya polarisasi politik serta sosial yang bisa meletupkan api konflik horizontal dan memperburuk demokrasi Indonesia akibat wacana yang juga berpotensi memperpanjang masa jabatan presiden itu.

“Saya kira, Pak Jokowi tidak menghendaki itu,” kata Sultan.

Wacana penundaan pemilu 2024 disuarakan tiga ketua umum partai koalisi pemerintah: Muhaimin Iskandar (PKB), Airlangga Hartarto (Golkar) dan Zulkifli Hasan (PAN). Ketiganya kompak menyuarakan isu tersebut dalam sepekan terakhir.

Beberapa alasan yang mereka lontarkan adalah karena pandemi Covid-19 yang belum usai, perekonomian Indonesia yang belum membaik hingga kehendak rakyat.

Wacana tersebut langsung mendapatkan penolakan dari berbagai pihak. Mulai dari masyarakat sipil, pakar hukum hingga tokoh politik seperti Wakil Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, menegaskan bahwa penundaan pemilu 2024 melanggar konstitusi dan mencederai demokrasi.

Penundaan pemilu, menurut mereka, bisa melanggar UUD 1945 yang menyatakan pesta rakyat tersebut harus digelar setiap lima tahun sekali. Selain itu ada juga masalah soal siapa yang akan menjadi presiden karena masa jabatan orang nomor satu di republik ini juga dinyatakan hanya terbatas lima tahun.

Presiden Jokowi sendiri belum berbicara secara langsung soal wacana penundaan Pemilu 2024. Dalam kesempatan sebelumnya, mantan Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta tersebut telah menyatakan tak ingin masa jabatannya diperpanjang menjadi tiga periode.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button